Ibu Guru dan Ranselnya

Program Pengalaman Lapangan atau yang disingkat PPL itu tidak asing bagi mahasiswa yang berada di semester 8. Belum genap seminggu saya berada di sekolah penempatan PPL di Komplek SDN Ciporeat kecamatan Ujung Berung, saya sudah merasa betah dan menyatu dengan warga sekolah disana. Selama PPL berlangsung, mahasiswa praktikan terutama yang putri tidak diperkenankan menggunakan tas ransel seperti saat kuliah. Menurut dosen untuk menghindari kejadian PPL tahun lalu dimana ada mahasiswa praktikan yang memakai tas ransel sampai ke dalam ruang kelas. Hal itu menjadi berimbas kepada saya dan teman-teman yang lainnya yang tidak terbiasa memakai tas seperti ibu-ibu guru kebayakannya ataupun teman-teman yang tampil feminin.
Saya memang tidak terbiasa memakai tas yang seperti itu dan harus memakainya. Untuk beberapa waktu, tas ranselnya tidak saya pakai, tapi ada kalanya juga akan saya pakai. Karena terasa repot dan ribet ya kalau untuk saya pribadi yang terbiasa membawa beban yang lebih.. hehe. Suatu ketika saya ke kampus dan bertemu dengan teman-teman yang lain malah ditertawakan. Mereka berkata "it's not you, titin :)". Saya hanya tersenyum dan hampir tertawa juga. Mereka mengatakan Seperti itu juga memang sudah mengetahui saya yang memang tomboi.. hehe

Sedikit celoteh sore ini ketika menuju kosan...
tukang ojek : "Ibu baru pulang mengajar? lho ko jam segini baru pulang?"

saya            : "Iya, tadi mampir dulu untuk bertemu dengan teman lama.. hehe"

Baru kali ini saya dipanggil Ibu Guru oleh orang lain (Re: tukang ojek). Itu efek memakai tas yang berbeda dari biasanya.. haha.. kalo udah pakai tas ransel mah masih di panggil "Neng" \(^o^)/

Pada intinya saya harus terbiasa untuk berpenampilan seperti itu. So, say good bye for my body pack ;')

 tipe tas ranselnya yang seperti ini :)

Kemudian diganti dengan tipe seperti ini :)