Thursday 26 March 2020

The Power of Doa

Hai ... ini tulisan pertama di tahun 2020. Setelah hiatus selama satu tahun. Hampir 2 pekan work from home mulai merasa jenuh. Kegiatan apa lagi ya? Saatnya aku nulis lagi di blog. Aku mau berbagi pengalaman sama kalian semua. Kalau kalian pembaca setia blog aku, udah tahu sebelumnya aku ngajar di sekolah swasta yang ada di Bandung trus resign karena lolos CPNS.

Aku bisa jadi guru di sekolah tersebut setelah proses seleksi yang berlapis. Maklum bukan anak guru atau kepala sekolah yang bisa cepet kerja di sekolah atau relasi orang tuanya. Tidak bermaksud menyinggung. Ini pengalaman yang saya terima setelah beberapa kali mencoba mengirimkan lamaran kerja ke sekolah terdekat dengan berbagai alasan. But, aku tidak putus harapan ketika salah satu kepala sekolah (yang kebetulan ayah dari temenku) memberi pesan positif dan itu jadi doa mujarab buatku. Pesannya sederhana, "Sekarang kembangkan kemampuanmu tapi bukan di sini. Merantaulah, balik ke Bandung juga ga apa-apa. Jangan lupa belajar untuk tes CPNS, pulanglah ke sini saat kamu lolos CPNS!"

Apa yang terjadi?

Aku diterima kerja di sekolah swasta tahun 2017, di sana alhamdulillah dibimbing dengan baik oleh rekan kerja dan juga kepala sekolah. Banyak pengalaman yang diperoleh dengan amanah di tahun pertama menjadi asisten guru kelas 6 mengajar mata pelajaran IPA. Alhamdulillah tim gurunya keren. Setelah 3 bulan, guru utama cuti melahirkan. Eitss... punya guru baru, jadi ngga sendirian.

Tahun 2018, ada info CPNS dan daerah asalku membuka lowongan banyak sekali untuk guru SD. Memberanikan diri untuk mendaftar. Satu demi satu terlewati. Pada awalnya ga lolos passing grade, setelah ada aturan baru, alhamdulillah lolos PG dan bisa ikut SKB. Sudah tak terhitung berapa kali bolak balik Bandung-Purwokerto. Ada weh cobaan, dompet aku hilang di angkot. Sedih bangetlah ga belum bisa upload persyaratan. Setelah urus sendiri, sehari bisa jadi.

Bagi sebagian peserta CPNS yang belum memiliki sertifikat pendidik, agak khawatir jika pesaingnya memiliki itu. Karena pagi mereka pemegang serdik, ketika SKB mendapat nilai maksimal. Memperoleh sertifikat pendidik susah lho. Aku ikut tes SM-3T, setahun di luar Jawa, baru deh dapet beasiswa kuliah profesi selama satu tahun. Bukan dokter aja yang punya ijazah profesi, aku juga punya :D. One step closer, satu mimpi aku coret. Januari 2019, aku resign dari sekolah dan aku balik ke kampung halaman setelah 10 tahun merantau. Ini kekuatan doa, kita tidak pernah tau dari mulut siapa doa itu akan terkabul.

Maret 2019, ada pembinaan pegawai baru di korwilcam. Aku langsung menemui beliau dan mengucapkan terima kasih. Siapa yang menyangka aku kembali ke sini seperti yang beliau katakan dua tahun silam pulang ke kampung halaman setelah CPNS. You know what? ini kekuatan doa dari mereka yang tulus dan kita yang mau berusaha. Sekarang mah banyakin bersyukurnya. Orang lain hanya bisa berkomentar ini dan itu, bahkan tetangga sendiri bilang kalau aku masih honorer. Maaf ya maaf... coba ibu cek di rapot anaknya, ada NIP ya di sana? hehe (bercanda atuh). Begitulah mereka nu julid mah.

Maret 2020, Alhamdulillah sudah saaahhh menjadi pelayan publik. melayani anak-anak dan wali murid di sekolah. Bagi teman-teman yang belum lolos CPNS, janganlah berkecil hati. Aku juga pernah gagal tes di tahun 2013. Jangan pernah lelah untuk bermimpi dan berusahalah untuk menggapainya. Setiap orang punya garis waktunya tersendiri, tidak usahlah bersedih. sama halnya dengan jodoh.

Doain ya.. semoga tahun ini bisa realisasi bangun rumah tangga :D .... Aamiin