Wednesday 15 May 2013

Meet you at the moment



            Kriiing.... kriiing..... suara alarm membangunkanku. Pagi ini adalah pagi pertama ku diawal semester 3. Aktifitas baru mulai aku susun secara sistematis. Hal ini aku lakukan agar membuatku lebih tertata. Karena aku ingin mengubah kebiasaanku yang acak-acakan dan serba tidak teratur. Selain kegiatan kuliah, aktifitasku bertambah dengan aku mengikuti kegiatan kemahasiswaan di kampus.
            Pagi ini aku harus berlari mengejar bus kota. Sudah yang ketiga kalinya aku tertinggal bus menuju kampus. Akupun harus bersabar menunggu untuk kedatangan bus kota berikutnya. Saat itu aku mulai cemas karena waktu sudah menunjukkan pukul 06.30 WIB, perkuliahan di mulai pukul 07.00. Tak berapa lama menunggu, bus kota pun datang. Aku segera menaikinya dan berharap datang tepat pada waktunya. Ternyata prediksi ku meleset, aku pun terlambat sampai di kampus, aku berlari menyusuri koridor sepanjang kampus untuk menemukan kelasku.
            Ketika aku mengetuk pintu kelas, dadaku terasa sesak. Karena nafasku yang belum teratur. Aku masih terengah-engah dan berkeringat. Dosen dan teman-teman sekelasku merasa heran. Tiba-tiba ada seorang teman yang memberiku tissue dan sebotol air mineral. Dia adalah Rendra Ramadhan, teman yang membantuku dalam mengingat-ingat semua jadwal perkuliahanku selama ini.
            “ Manda Ayudia..., sudah berapa kali kamu terlambat?” tanya Pa Herman.
            “ Dua kali pa” jawab Manda.
            “ Bapa harap kamu tidak terlambat lagi. Karena keterlambatan mu ini membuat teman-teman terganggu dan kamu pun merasa dirugikan karena tidak mengikuti perkuliahan Bapa dari awal. Siap?”
            “ Baik, Pa. Saya tidak akan mengulanginya lagi.”
            Aku merasa lega karena Pa Herman tidak menceramahiku seperti saat itu. Setelah perkuliahan hari ini selesai, aku harus mengikuti rapat mingguan di gedung PKM. Sebenarnya aku sudah merasa jenuh. Tapi saat sosok itu muncul, aku teringat akan mimpiku sebelumnya. Seperti sesuatu yang pernahku alami sebelumnya. Entah mengapa sejak pertama dia menghampiriku, aku merasa ada sesuatu yang berbeda dengan sikapnya beberapa minggu lalu saat rapat. Perhatiannya pun jauh berbeda dari sebelumnya. Aku selalu merasa salah tingkah saat di dekatnya. apakah ini pertanda bahwa aku mulai merasakan jatuh cinta kembali setelah sekian lama aku tak merasakannya???
            Setelah itu kedekatan kita pun berlanjut, hingga suatu hari di saat aku sedang mempersiapkan perlengkapan upacara, tiba-tiba dia menghampiriku dan menyatakan apakah aku bersedia menjadi pacarnya? Aku kaget saat dia mengungkapkannya padaku. Dalam hati aku berkata, “ inilah yang aku tunggu selama ini darimu”. Sebelum aku menjawabnya, dia seperti sudah mengetahui apa yang akan aku katakan. Dia mengerti akan isyarat yang aku berikan.
            Sebenarnya aku masih ragu saat itu. Dan keraguan ku itu benar terbukti, dimana saat kami sedang sibuk mengurusi anak-anak yang sakit, dia terlihat hanya mengurusi satu orang saja. Sejenak aku berfikir, mungkin dia adiknya atau mungkin dia kekasihnya, entahlah. Aku mulai menyelidiki akan kebenarannya. Teman-teman aku pun berkata demikian selama beberapa minggu terakhir ini. Disisi lain dia menunjukkan perhatiannya padaku, begitu pun denganku. Sebulan pun berlalu, semuanya masih berjalan dengan baik. Aku mulai mengubah kebiasaannya yang tidak bisa bangun pagi untuk bangun pagi. Karena sebelumnya, aku sering melihatnya terlambat datang ke kampus. Kini dia mulai terbiasa untuk bangun pagi. Aku merasa bahagia, karena aku telah membuatnya berubah demi kebaikannya sendiri.
            Di saat aku membutuhkan sebuah penjelasan mengenai yang gadis  besamanya saat malam itu padanya, justru dia yang menceritakannya kepadaku. tanpa harus aku bertanya pun, dia sudah memberikan penjelasannya padaku. seolah dia dapat membaca pikiranku. Seperti saat itu, ada kelegaan tersendiri mendengarnya. Seperti semuanya telah terjawab sudah.
            Saat aku sedang menunggu Rhena, Dinda dan Rendra di pelataran masjid, dia datang menghampiri ku dan menemani ku sambil menunggu kedatangan teman-teman ku. Aku saja heran, kenapa dia bisa tahu kalau aku sedang berada disana.
            “ Hai.. lagi baca apa? Ko sendirian aja?” tanya Ka Rangga.
            “ Emm... lagi baca novel karangan Andrea Hirata. Jalan ceritanya benar-benar memberikan semangat untuk meraih mimpi yang kita inginkan. Sambil nunggu teman, daripada ngelamun, mending baca novel aja. Kaka sendiri tidak ada kuliah?”
            “ Oh... Kaka ada kuliah jam 10. Bukannya kamu kuliah jam 8 ya? Kenapa masih disini? Ke kelas gih! ntar telat lho ...”
            “ Iya, ka. Ini masih nunggu teman yang lainnya. Kita janjian disini.”
            “ Dhe, itu temannya manggil. Kaka mau ke kantin dulu ya? Ntar siang jangan lupa makan. Cepet ke kelas gih! ntar telat lagi...”
            “ Iya, ka. Makasih udah ngingetin” jawab Manda seraya berlalu menghampiri Rhena.
            Teman-teman ku menyindirku seolah mereka tak percaya bahwa seorang Manda, cewe tomboy bisa jatuh cinta juga pada seorang cowo yang bisa di bilang kerenlah. Sindiran itu berlangsung hingga kini. Tak terasa sudah tiga bulan kita menjalin hubungan. Kini aku mulai merasakan ada perubahan pada dirinya. Perhatiannya mulai berkurang, itulah yang aku rasa beberapa minggu terakhir ini. Kadang aku berfikir, “apakah aku membuat kesalahan padanya? Apakah dia mulai merasa jenuh denganku? apa yang sebenarnya terjadi?” pertanyaan-pertnyaan seperti itu yang muncul dalam benak ku.
            “ Da, kamu sakit? Dari tadi aku perhatikan kamu diam saja. Seperti ada yang disembunyikan?” tanya Rhena.
            “ Aku sehat-sehat saja ko. Lagi ingin sendiri. Aku harus instropeksi diri. Karena beberapa hari terakhir ini dia tak menghubungi ku lagi” jawab Manda dengan nada parau.
            “ Cerita dong sama kita, mungkin kita bisa bantu” ujar Rendra.
            “ Thank you. Kalian udah care sama aku. Kalian punya tempat yang bisa bikin aku tenang?”
            “ Gimana kalau weekend ini kita ke Lembang. Kita kemah trus foto-foto deh” ungkap Dinda.
            “ Boleh juga tuh!” seru Rhena.
            “ That’s good idea. Aku hubungi dulu teman aku yang rumahnya di lembang. Jadi dia yang ngurus perlengkapan kita” papar Manda.
            Mendung yang menyelimuti suasana hati ku, kini telah berganti dengan datangnya mentari yang mengembangkan kembali senyum ceria ku. “Bonne courage Manda” mungkin itu kata-kata yang selalu aku teriakan dalam hati saat aku merasa sendiri. Aku tak sendiri lagi. Banyak teman-teman di sekeliling yang mendukungku. Tak ada gunanya lagi aku menangisi semuanya.
            Aku butuh penjelasan untuk itu. Aku coba hubungi dia, tak ada jawaban juga. Hal ini sungguh membuat ku bingung. Harus bagaimana lagi aku menghadapinya. Aku selalu mendukung apa yang dia lakukan. Tapi disaat aku membutuhkannya, dia seolah menghilang tanpa kabar. justru teman-temanku yang banyak menghiburku agar aku tidak terlalu memikirkannya dan berhenti untuk menangis karenanya. Sesungguhnya bukan hal seperti ini yang aku inginkan. Karena keadaan juga yang memaksa ku untuk memilih dan ini adalah konsekuensi dari pilihan yang aku ambil. Aku menyerahkannya pada Tuhan bagaimana akhir dari cerita ini.
            Awal yang indah akan berakhir indah pula. Sebaliknya mungkin saja terjadi. Kini kita hanya memilih salah satunya saja dan bagaimana cara kita untuk menjalaninya dan membuatnya menjadi indah.
Akankah Manda mendapat perhatiannya kembali dari Ka Rangga? Atau Manda memilih untuk melepaskan Ka Rangga demi kebaikan keduanya? Dan apa mungkin hubungan mereka akan kembali seperti dulu?
Please give your choise and your reason to solve this story...

Sunday 12 May 2013

KKN 2012 | 40 Hari Terdampar Di Negeri Orang



Banyak yang bilang kalau KKN (Kuliah Kerja Nyata) itu seperti liburan 2 sks. Mungkin itu yang mereka rasakan. Karena meraka yang notabene asli orang bandung seperti mendapat liburan yang jarang sekali di dapat. Bagi mahasiswa yang berasal dari luar bandung mungkin menyebutnya sudah terbiasa. Karena kita terbiasa jauh dari daerah asal. Tidak serta merta juga mereka menyebutnya seperti berlibur. Tapi mereka pun mengabdikan ilmu yang di peroleh selama 6 semester di bangku kuliah kepada masyarakat yang ada di wilayah tersebut.

Seperti halnya yang saya rasakan selama KKN beberapa waktu lalu, dimana banyak sekali hal-hal menarik yang saya dan teman-teman sekelompok peroleh selama berada di Desa Cipareuan Kecamatan Cibiuk. Untuk itu mari saya perkenalkan dengan teman-teman kelompok KKN saya.

Ini dia ketua kelompoknya, Sandry Adhitya. Satu-satunya lelaki yang ada di kelompok. Maaf ya kalo kita sering bikin kamu sibuk? Mulai dari mancing air kalau belum ngalir. Biasanya sih tengah malem mancing airnya. Pernah nih pas sandry lagi pulang ke cikancung dan bilang mau nginep, kita langsung kelabakan. Karena ngga ada laki-laki yang jagain kita. Apalagi sebelumnya posko kita di ganggu sama pemuda di sekitar posko yang bikin kita ketakutan. At least, kta telepon temen-temen dari posko terdekat yang memiliki anggota laki-laki lebih dari satu orang.


 Next, saya perkenalkan kakak-kakak dari Kaimana. Yang ini namaya kak Siriani Furu. Kakak yang satu ini cenderung pendiam.
   

Nah.. kakak yang satu ini juga dari Kaimana. Namanya mace Bernadheta atau biasa di sapa Ka Mhey. Dia tuh paling sering masak makanan khas Kaimana gitu..
 

Okay! Next I will introduce other person in my group...
Attention please!!!

Kebetulan di posko kita terdapat 3 kamar tidur. Setiap kamarnya terdiri dari 4 orang. Hanya satu kamar saja yang berisikan 2 orang. Untuk ketua sendiri, tidur di ruang tengah. Kamar spesial. Hehe. Uniknya, setiap kamar memiliki passwordnya masing-masing. Ini celotehan yang terlontar dari salah neng Lusiana Dewi dan neng Nelly Anggraeni. mereka berdua yang biasa ceplas-ceplos. Berikut adalah password dari masing masing kamar:
kamar 1 ditempati oleh Isnaeni Fajrin, Sinta Legian Wulandari, Siriani Furu dan Bernadheta passwordnya adalah sarung samarinda ukuran jumbo. Kenapa harus seperti itu?? Karena di depan pintu terdapat tulisan itu.. hahaha
 

 
Kamar 2 ditempati oleh Sarah Aulia, Rima Puspita, Nely Suryati dan Titin Komalasari. Password untuk kamar 2 itu #Bukawartel. Alasannya sih karena mereka berempat ini paling sering menerima telepon ataupun menelepon. Sehingga muncul password tersebut dan membuat tagline juga, Wartelku, Wartelmu, Wartel kita semua...




Selanjutnya adalah kamar 3, nah kamar ini ditempati oleh Lusiana Dewi dan Nelly Anggraeni. password dari kamar ini adalah apa ya?? Saya juga lupa. Hehe 
Keseruan itu tidak hanya itu saja. Hari pertama masih lancar, begitu masuk hari kedua, sanyo ngga nyala. Terpaksa nimba dan antri mandi lebih lama lagi dong.. pas nimba, ada yang dapet harta karun. Mau tahu apa harta karunnya?? Emas? Mahkota? Dunia dongeng banget ya? Hihi. Harta karunnya itu sikat gigi bekas. Haha :D
Sambil nunggu antrian mandi, biasanya kita tuh main kartu UNO. Selain menunggu antrian mandi juga, karena di posko tidak ada TV. Sampai akhirnya Sarah Aulia bawa TV dari kosan. *merci Sarah... Pas ada Moto-GP juga kita nonton di rumah tetangga. Karena ngga mau melewatkan aksinya Pedrosa. Haha *ulahnya Nely Suryati.

Desa Cipareuan itu lumayan luas. Selama sosialisasi keliling kampung aja kita jalan kaki kesana kemari. Naik turun bukit, bisa dikatakan seperti itu. *Percuma bawa wedges juga, ngga akan dipakai. Kita aja pake sendal jepit. Kaki gempor pas nyampe posko.

Salah satu dari program selama KKN itu ada yang namanya Gebyar PAUD khusus desa Cipareuan. Kegiatan itu dilaksanakan di halaman milik salah satu warga di desa yang lokasinya dekat dengan posko. Ada beberapa perlombaan yang kita adakan disana. responnya juga positif. Saat jeda untuk pembagian hadiah, sungguh miris ketika mereka diperdengarkan dengan lagu anak-anak untuk seusia mereka dan mereka tidak ada yang tahu. Sungguh miris melihatnya ketika mereka cenderung hapal lagu boyband.

KKN itu banyak cerita indahnya.. Intinya mah jangan takut duluan sebelum kita menjalaninya. Banyak pengalaman yang kita dapat selama KKN. Kalau judul film mah 40 hari mencari cinta, nah kalau kita mah 40 hari terdampar di negeri orang.. haha 

Foto setelah penutupan KKN di Desa Cipareuan Kecamatan Cibiuk 2012