Tuesday 16 March 2021

Drama PJJ

Pembalajaran jarak jauh meninggalkan banyak drama. Tidak hanya orang tua dan siswa saja yang mengalaminya. Para guru juga ada yang pernah mengalami bahkan lebih sering mengalami. Hehe.

Biasanya drama dimulai saat siswa tak kunjung mengirimkan tugas harian sesuai dengan deadline yang sudah ditentukan sebelumnya. Ketika ditanyakan, pesan itu tak kunjung berbalas. Hanya read saja. Iya, sama seperti pesan-pesanku padanya... cieeee..

Penasaranlah ya kenapa ngga tugas-tugas hariannya terlambat terus. Serba salah ditanya juga tak pernah membalas. Sampai ditelepon berulang kali malah ditolak. Baper ngga, bu? Haha.. Samperin ke rumahnya dong.

Akhirnya home visit, terjawab sudah alasannya. Ternyata gawai yang dia pakai juga digunakan oleh saudaranya. Kuota internet untuk belajar habis dan tidak sepat memberi kabar. Setelah ditelusuri lagi, rumahnya tidak terlalu jauh dari rumah teman lainnya. Malu mungkin mau nunut atau ikut belajar dengan temannya.

Mengatasi anak-anak seperti ini tuh tak terhitung bolak-balik home visit demi kelancaran PJJ. Setidaknya ketika mereka merasa kesulitan atau menghadapi kendala, bisa memberi kabar pada ibu/bapak guru dengan mengirim SMS jika kuota internetnya habis.

Beliau-beliau juga sudah menyiapkan alternatif pengumpulan tugas yang dilakukan secara luring. Hari ini sudah menganggil beberapa siswa ke sekolah untuk menyelesaikan tugas tugas sebelum PTS. Alhamdulillah mereka kooperatif dalam mengerjakan tugas dan sedikit-sedikit juga diberi penjelasan ulang.

Sering menagih tugas bak debt collector juga karena mengingatkan tanggung jawab mereka sebagai pelajar untuk menunaikan kewajibannya dan menerima hak nilai.

Siapapun dapat mengalami kendala saat belajar daring seperti ini. Setidaknya jika ada pemberitahuan sebelumnya, hal-hal tersebut tidak lagi menjadi "drama" dan dapat terselesaikan.

Sebenarnya PJJ itu seperti belajar biasa, hanya saja medianya yang berubah. Mari berdoa bersama-sama untuk mengakhirinya dan kita kembali hidup normal seperti sebelumnya. Aamiin

Sunday 14 March 2021

Ragam Belajar Daring

 
Sudah hampir satu tahun anak-anak belajar jarak jauh secara daring atau pun luring. Begitu juga denganku yang mengajar anak-anak secara daring melalui beberapa platform yang ada. Ketika awal pandemi, alhamdulillah materi tema di kelas 6 sudah diselesaikan sebelum anak-anak PTS II.
 
Aku meminta anak-anak mengunduh aplikasi untuk membaca file pdf. Itu akan bermanfaat bagi mereka di jenjang berikutnya. Aku membuat rangkuman untuk beberapa mata pelajaran yang belum selesai yaitu bahasa Jawa dan Budaya Banyumasan.
 
Tidak berhenti di sana, ada kendala yang dialami oleh mereka. ternyata tidak semua siswa memiliki perangkat android untuk fasilitas belajar. Apa yang dilakukan? Aku menyarankan mereka untuk bergabung dengan teman yang rumahnya berdekatan. Manut-manut dan tidak ada yang merasa keberatan saat temannya ikut belajar. Justru terbantu dan ada temannya.
 
Kelas VI ada ujian akhir semester II, anak yang tidak memiliki gawai harus mengerjakan ujian di rumahku. Kebetulan ruangnya luas. Untuk menampung 4 orang siswa masih bisa ko. Hehehe. Mereka datang seperti jam sekolah biasanya. Pukul 06.45 sudah berada di halaman rumah. Mereka cuci tangan dan kaki sebelum masuk rumah, duduk berjarak 1 meter sesuai tempat yang sudah dipersiapkan. 

Bagi mereka yang memiliki gawai, ujian dilaksanakan di rumah masing-masing dan diawasi oleh orang tua masing-masing. Alhamdulillah berjalan dengan lancar sampai mereka lulus dari sekolah.

Pada ajaran baru, aku masih mengajar di kelas 6. Pembelajaran masih dilakukan melalui WA grup. Awalnya jawaban siswa difoto dan kirim melalui WA japri, lama-lama penuh memori telepon. Akhirnya aku membuat format pengiriman tugas seperti form pemesanan online shop. Jadi mereka ketik langsung di WA. Kecuali yang mengharuskan mereka membuat gambar atau bagan, baru deh difotokan.

Sampai akhirnya ada pelatihan untuk membuat kelas maya melalui platform google classroom. Teman-teman semua sudah tidak asing dengan istilah ini. Anak-anak di kelasku mulai dikenalkan dengan aplikasi ini sejak mereka belajar di Tema 2 sampai sekarang. 

Supaya tidak bosan, sesekali mengajak mereka tatap maya melalui zoom meeting. Itu juga tidak semua siswa dapat mengikuti via zoom. Mengingat kuota juga banyak yang terpakai. Makin ke sini untuk pengumpulan tugas juga mulai aku rubah dengan meminta mereka upload ke kanal youtube.
 

Relate dengan Tema Globalisasi gitu. Meski tinggal di desa, pemikiran juga tidak boleh kuno yaa.. tetap berpikiran maju seperti mereka yang tinggal di kota. Supaya mengikuti perkembangan zaman dan punya skill abad 21. Saya meminta mereka aku minta nge-vlog gitu loh...

Ceritanya segitu dulu aja yaa.. see youuu

Thank loh udah mampir ke blog aku