Saturday 26 July 2014

Realisasi yang Tertunda



November 2012 saya bersama adik-adik tingkat mengikuti Roadshow Indonesia Mengajar On Kampus UNPAD dengan pembicara Pak Anies Baswedan selaku pendiri Gerakan Indonesia Mengajar. Selama acara ini berlangsung, pemikiran saya banyak yang terbuka. Indonesia itu terbentang dari Sabang sampai Merauke, tidak sebatas pulau Jawa saja yang maju dalam segala aspek. Pemerataan pun harus dilakukan supaya Indonesia ini maju bersama-sama dan tidak ada lagi daerah yang tertinggal. Pendidikan menjadi kunci untuk masyarakat yang sejahtera dan sehat. Mereka yang berprofesi sebagai TNI, POLRI, Guru, Dokter, Bidan dan Perawat sudah seharusnya meluruskan niat dan siap untuk ditempatkan di mana saja. Ini masih di Indonesia, hanya terpisah jarak saja. Melihat mereka yang menjadi Pengajar Muda adalah Sarjana Non-Pendidikan yang peduli akan pendidikan di Indonesia. Mereka rela melakukan iuran untuk satu tahun mengajar di pelosok negeri untuk membantu melunasi janji kemerdekaan dari pendiri negeri ini yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Semenjak itu saya menjadi tergugah untuk memberikan kontribusi saya terhadap negeri ini sebagai anak bangsa yang peduli akan kemajuan negerinya sendiri di masa mendatang. Meskipun kontribusi itu tidak harus mengikuti Gerakan Indonesia Mengajar ataupun SM-3T. Dengan kita mengajar dan mendidik orang terdekat juga dapat dilakukan. Akan tetapi, saya memilih untuk mengikuti program tersebut karena saya melihat senyum anak negeri yang bersemangat untuk mengenyam pendidikan dengan segala keterbatasannya. Kurangnya adalah Guru yang akan mengajar dan mendidik mereka. Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Selama kesempatan itu terbuka dan berada di depan mata, mengapa harus dilewatkan? Saya memilih untuk terlibat langsung di dalamnya. ^•^

Tahun 2013, saya sudah mendapatkan izin dari orang tua untuk mengikuti program SM-3T yang diselenggarakan oleh Kemendikbud. Karena dokter tidak mengizinkan saya untuk mendaftar, saya menundanya selama satu tahun. di tahun ini, saya kembali mendaftar. Namun, sebulan sebelum mendaftar SM-3T, saya sebenarnya sudah mendaftar untuk Pengajar Muda angkatan IX dan alhamdulillah dapat lolos hingga tahap Direct Assesment saja (baca : Essay Pendek Membawaku Kembali Ke Kota Gudeg). Begitu rangkaian berhenti di tahap DA, saya melanjutkan seleksi untuk program SM-3T. Alhamdulillah terus berlanjut sampai sekarang dan akan memasuki tahap Pra Kondisi selama 12 hari sebelum diberangkatkan menuju daerah penempatan. Bagi saya, ini merupakan realisasi yang tertunda. Semoga saya dapat menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya dengan lancar hingga satu tahun ke depan. Pilihan terbesar di mana saya akan meninggalkan semua fasilitas yang serba ada dengan fasilitas terbatas di daerah penempatan. Serta berpisah sementara waktu dengan orang-orang yang saya sayangi. I’ll missing you :’). Sekali lagi jarak bukan suatu penghalang untuk berhubungan dengan orang-orang terkasih. *cieeeee #LDR

6 comments:

  1. Cieee LDR an cieee :))
    Terus cerdaskan bangsa ya tin :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, mas. LDR beda pulau selama 1 tahun. semoga tetep istiqomah nunggunya sampe pulang penugasan :).
      mencerdaskan anak bangsa supaya tidak ada lagi daerah yang tertinggal. ^^9

      Delete
  2. Wah, semangat berkontribusi mbak :D

    ReplyDelete
  3. Selamat hari raya idul fitri mbak :D

    ReplyDelete