November
2012 saya bersama adik-adik tingkat mengikuti Roadshow Indonesia Mengajar On
Kampus UNPAD dengan pembicara Pak Anies Baswedan selaku pendiri Gerakan
Indonesia Mengajar. Selama acara ini berlangsung, pemikiran saya banyak yang
terbuka. Indonesia itu terbentang dari Sabang sampai Merauke, tidak sebatas
pulau Jawa saja yang maju dalam segala aspek. Pemerataan pun harus dilakukan
supaya Indonesia ini maju bersama-sama dan tidak ada lagi daerah yang
tertinggal. Pendidikan menjadi kunci untuk masyarakat yang sejahtera dan sehat.
Mereka yang berprofesi sebagai TNI, POLRI, Guru, Dokter, Bidan dan Perawat
sudah seharusnya meluruskan niat dan siap untuk ditempatkan di mana saja. Ini masih
di Indonesia, hanya terpisah jarak saja. Melihat mereka yang menjadi Pengajar
Muda adalah Sarjana Non-Pendidikan yang peduli akan pendidikan di Indonesia. Mereka
rela melakukan iuran untuk satu tahun mengajar di pelosok negeri untuk membantu
melunasi janji kemerdekaan dari pendiri negeri ini yaitu mencerdaskan kehidupan
bangsa.
Semenjak
itu saya menjadi tergugah untuk memberikan kontribusi saya terhadap negeri ini
sebagai anak bangsa yang peduli akan kemajuan negerinya sendiri di masa
mendatang. Meskipun kontribusi itu tidak harus mengikuti Gerakan Indonesia
Mengajar ataupun SM-3T. Dengan kita mengajar dan mendidik orang terdekat juga
dapat dilakukan. Akan tetapi, saya memilih untuk mengikuti program tersebut
karena saya melihat senyum anak negeri yang bersemangat untuk mengenyam
pendidikan dengan segala keterbatasannya. Kurangnya adalah Guru yang akan
mengajar dan mendidik mereka. Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Selama
kesempatan itu terbuka dan berada di depan mata, mengapa harus dilewatkan? Saya
memilih untuk terlibat langsung di dalamnya. ง^•^ง
Tahun 2013, saya sudah
mendapatkan izin dari orang tua untuk mengikuti program SM-3T yang
diselenggarakan oleh Kemendikbud. Karena dokter tidak mengizinkan saya untuk
mendaftar, saya menundanya selama satu tahun. di tahun ini, saya kembali
mendaftar. Namun, sebulan sebelum mendaftar SM-3T, saya sebenarnya sudah
mendaftar untuk Pengajar Muda angkatan IX dan alhamdulillah dapat lolos hingga
tahap Direct Assesment saja (baca : Essay Pendek Membawaku Kembali Ke Kota Gudeg). Begitu rangkaian berhenti
di tahap DA, saya melanjutkan seleksi untuk program SM-3T. Alhamdulillah terus
berlanjut sampai sekarang dan akan memasuki tahap Pra Kondisi selama 12 hari
sebelum diberangkatkan menuju daerah penempatan. Bagi saya, ini merupakan
realisasi yang tertunda. Semoga saya dapat menjalankan amanah ini dengan
sebaik-baiknya dengan lancar hingga satu tahun ke depan. Pilihan terbesar di
mana saya akan meninggalkan semua fasilitas yang serba ada dengan fasilitas
terbatas di daerah penempatan. Serta berpisah sementara waktu dengan
orang-orang yang saya sayangi. I’ll missing you :’). Sekali lagi jarak bukan
suatu penghalang untuk berhubungan dengan orang-orang terkasih. *cieeeee #LDR
Cieee LDR an cieee :))
ReplyDeleteTerus cerdaskan bangsa ya tin :)
iya, mas. LDR beda pulau selama 1 tahun. semoga tetep istiqomah nunggunya sampe pulang penugasan :).
Deletemencerdaskan anak bangsa supaya tidak ada lagi daerah yang tertinggal. ^^9
Wah, semangat berkontribusi mbak :D
ReplyDeleteiya, mas. tetap semangat :D
DeleteSelamat hari raya idul fitri mbak :D
ReplyDeletemohon maaf lahir dan batin :D
Delete