Saturday 28 June 2014

Yogyakarta – Solo – Boyolali Part 2



Pada tulisan sebelumnya sedikit dibahas juga mengenai transportasi umum yang biasa saya gunakan ketika berada di kota tersebut. Mari kita lanjut lagi ceritanya. Dari shelter Solo Balapan menggunakan BST korodor 2, saya menuju shelter Solo Square atau Kerten. Untuk harga tiket BST sendiri juga terjangkau lho. Untuk pejar dikenakan tarif Rp 2.000 dan untuk umum Rp 3 di shelter Kerten, saya transit dan berganti bis jurusan Solo-Semarang untuk menuju Boyolali. Ada bermacam-macam bis yang menuju ke sana dan tarifnya juga berbeda-beda. Ongkos yang dikeluarkan dari Solo-Boyolali Rp. 10.000.


Dalam satu hari bisa 3 kota sekaligus dijelajahi. Sampe numpuk tiket perjalanan juga. Sebenernya tujuan ke Solo dan Boyolali itu mau ngapain ya? Masih bertanya-tanya to? Tujuannya untuk bertemu ponakan yang lucu, As-Shakiy di Boyolali dan nonton Solo Batik Carnival ke-7 di depan taman Sriwedari. Nonton SBC udah ada rencana dari beberapa bulan yang lalu juga. Ada yang ngajakin gitu untuk nonton. Apa daya, rencana itu hanya saya sendiri yang menonton ditemani mas Candra, Teh Gemi, Shakiy, Rofi dan Fajar. Nah kamu kemana?? *lagi ada acara pembagian rapot di sekolah #ehhh.




Solo Batik Carnival merupakan agenda tahunan dari Pemerintah Kota Surakarta yang dilaksanakan pada tanggal 22 Juni. Seperti ulang tahun kota Jakarta ya? Hehe. Acaranya meriah sekali. Maklum baru kali ini saya menonton acara tersebut. Setiap tahunnya ada tema yang berbeda-beda. Itu yang Teh Gemi katakan. Kita injak rumput aja di suruh turun lho. “hei ayo turun, rumput tidak di injak-injak. Nanti Walikota saya marah!”. Ketika arak-arakan peserta SBC 2014 berhenti, saya menyempatkan untuk berfoto bersama dengan peserta. Tanpa di suruh juga emang mau foto ko. Hehe. Itu tuh orang yang ngajakin nonton nitip untuk fotoin. Hahaha.


Cukup sampai di sini dulu mbolang Yogyakarta – Solo – Boyolali. Sampai berjumpa kembali dengan cerita-cerita di kota berikutnya. ^-^

No comments:

Post a Comment