Monday 6 June 2016

Sayonara Tanah Timor (part 2)

Cerita dari Tanah Timor masih berlanjut :D

Setelah perpisahan dari Siumolo, saya melanjutkan perjalanan menuju kota Kupang. Tapi sebelumnya singgah dulu di Barate di tempat tugas Ibu Esti M. Istiqlal dan Ibu Yenni Friska. Ternyata sedang perpisahan juga. Woaaa... makan-makan lagi nih. hehe. Di sini juga ada Ibu Ermawati yang sudah lebih dulu tiba dari Amfoang Barat Daya. Kondisi di Barate sama seperti di Siumolo, tidak ada jaringan listrik dan signal. meskipun ini di kota kecamatan Fatuleu Barat. Menurut cerita dari warga sekitar, beberapa tahun lalu aliran listrik sempat masuk di daerah ini. Tapi karena alasan tertentu, aliran listrik tidak berjalan lagi. Masyarakat kembali menggunakan lampu tenaga surya. Saya juga mengamati daerah tersebut dan tiang listrik dan kabelnya juga masih terpasang di sana. Sedangkan untuk menara signal dari prvider tertentu juga sudah pernah ada dan kemudian di nonaktifkan. 

Okay! well kita lanjut lagi... Di Barate jalannya sudah di aspal. ini yang berbeda dari kondisi jalan di Siumolo yang belum di aspal. Kami asik berfoto dengan murid-murid di tengah jalan yang sepi seusai perpisahan di tempat Ibu Esti dan Yenni. Saya di sana menjadi fotografer dadakan untuk mengabadikan momen haru mereka dengan orang tua angkat, murid dan guru di sekolah, SMAN 2 Fatuleu Barat. Kilas balik setahun lalu, saya beberapa kali berkirim pesan dengan menuliskan surat yang dititipkan di supir bis yang hendak menuju kota Kupang. Kenapa berkirim pesan dengan surat? SMS atau telepon juga bisa? Yupz.. karena di Barate dan Siumolo tidak ada akses signal kecuali kita berjalan ke bukit ataupun ke pantai. Surat adalah media komunikasi dari Siumolo dan Barate. Ibu Esti sendiri sudah tahu bila mendapat surat dari Siumolo dengan ciri khas tinta biru. Sekarang surat-surat itu masih tersimpan di Ibu Esti.

Berikut ini adalah foto-foto selama di Barate. Beberapa foto di ambil dengan mengatur timer di kamera digital dan menumpuk beberapa buku hingga laporan kegiatan SM-3T sebagai alas kamera. Hehe. Hanya di sini kami bebas berfoto di tengah jalan. Sayonara Tanah Timor... 

No comments:

Post a Comment