Friday 30 May 2014

Merbabu .... #selow

Liburan beberapa hari lalu saya manfaatkan untuk ikut pendakian ke Gunung Merbabu bersama adik sepupu dan teman-teman sekolahnya. Kami mendaki melalui jalur Selo. Teman-teman dari sepupu saya sampai membuat jargon, “Merbabu... #selow”. Haha.. ada aja ide kreatifnya. Pendakian ini selama 2 hari satu malam dari tanggal 26-27 Mei 2014. Kami semua berkumpul di rumah kaka sepupu yang tinggal di Boyolali. Kemudian diantar menuju Selo dengan menggunakan mobil patroli Dinas Perhubungan Boyolali, sekalian patroli ceritanya mah.

Pas di jalan tuh ketemu sama kapolsek gitu. Ditanyain mau pada kemana. Dibilang mau nganterin relawan. Nah relawan di sini tuh relawan merapi. Haha.. saya sampai tertawa mendengarnya. Perjalanan berlanjut menuju Selo. Mobil ngga bisa berlanjut sampai base camp. Kami semua melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju base camp. Setelah menyelesaikan urusan pendaftaran dan membayar retribusi, kami berdoa bersama sebelum memulai pendakian.

12.30 WIB kami memulai pendakian. Eitsss, keluarin tongsis dong! Foto dulu di depan gerbang. Haha... narsis :D. Perjalanan menuju pos I dengan medan yang biasa. Namun menjadi tidak biasa ketika kaki saya tiba-tiba linu. Haduuuhhh.. mengganggu sekali. Sempet tertinggal juga dari rombongan. Karena saya makan siang dulu sebelum sampai pos I. Tapi lanjut makan lagi bersama teman yang lainnya. Haha.. cacing di perut udah minta makan #eh. Salah satu adik sepupu saya sempat berbisik ingin kembali ke base camp karena tidak kuat lagi berjalan. Hmmm. Saya juga heran sama dia. Padahal dia yang paling menggebu untuk ikut pendakian. Keinginannya tertunda dan tetap melanjutkan perjalanan.


Jalur pendakian semakin menanjak untuk menuju pos II. Biar cape ngga kerasa ya sambil ngobrol dan sempet foto-foto juga. *narsis lagiiii. Sempat tertipu juga sama petunjuk. Kirain udah nyampe pos II, ternyata 1 km lagi. Huoooo. Tetep lanjut berjalan dan kembali berhenti di pos II untuk minum dan makan cemilan yang di bawa. Ditengah perjalanan menuju pos III, adik saya kembali meminta untuk kembali ke base camp. Setelah diberi semangat dari kaka yang lainnya, dia pun kembali melanjutkan pendakian. Saat itu sudah menjelang matahari terbenam dan memasuki kawasan yang landai sebelum menuju pos III atau sabana I. Kami beristirahat cukup lama sekalian menikmati sunset dan hamparan awan serta megahnya Gunung Merapi di sebelah selatan. Kalau foto-foto mah ngga akan ketinggalan untuk mengabadikan momen itu. #tsaaahhh.


Perjalanan kami lanjutkan setelah melaksanakan ibadah sholat magrib. Melihat jalur pendakian yang terjal, diaturlah urutan berjalan untuk mempermudah saja. Udara semakin dingin, pake jaket tebel pun masih terasa dingin. Saya memakai jaket adik sepupu supaya lebih hangat. Ditengah perjalanan turun hujan yang membuat jalan menjadi licin. Sampai ada yang terguling dari atas. Untungnya ngga terluka parah. Hanya sedikit memar. Sungguh perjuangan untuk mencapai ke sabana I ditengah hujan yang turun. Saya sampai harus merangkak untuk mempermudah mobilitas. Karena tidak memungkinkan bila harus berdiri dengan kondisi tanah yang licin. Setapak demi setapak saya lalui dengan berpegangan pada akar rumput. Alhamdulillah semua sampai di sabana I dan segera mendirikan tenda. Kami bermalam di sabana I untuk esok paginya melanjutkan perjalanan menuju puncak gunung. 

Tenda sudah berdiri, beberapa orang yang lain mempersiapkan makanan untuk makan malam dengan bekal yang di bawa sebelumnya. Sekitar pukul setengah sebelas malam baru bisa terlelap. Rencana menuju puncak gunung jam 3 pagi pun urung dilakukan karena angin yang begitu kencang. Tak satupun yang melanjutkan pendakian sampai pagi menjelang. Kami menikmati sunrise di sabana I. Sekitar pukul 6 pagi, barulah kami semua melanjutkan pendakian menuju puncak Merbabu melewati sabana II seperti bukit teletubies. Jalur pendakian kembali terjal, tapi ngga harus merangkak juga seperti sebelumnya :p. Tadi nya saya tidak akan melanjutkan sampai ke puncak karena rasa ngilu di lutut kanan dan kiri. Saya menyuruh mereka untuk tetap melanjutkan perjalanan dan meninggalkan saya dan salah satu adik sepupu, Diah. Ketika sedang beristirahat, ada salah satu om dari komunitas kopi liar menghampiri kami berdua dan mengajak untuk melanjutkan perjalanan. Memang sih hanya sedikit lagi menuju ke puncak kentheng songo dan puncak trianggulasi. Beliau sempat memijat pergelangan kaki saya supaya tidak ngilu dan kram. 


Perjalanan dilanjutkan kembali dengan di dampingi beliau beserta rekan-rekannya. Tak lama kemudian, adik sepupu saya, Novendy menyusul ke bawah dan kaget kalau kami berdua melanjutkan perjalanan. Sampai om itu (saya lupa namanya) ngga nyangka kalau kita bertiga itu saling bersaudara. Malahan sempat di foto juga sama rekan beliau di komunitas kopi  liar. Kalau ngga salah mah namanya om eko yanng fotoin kita tuh. Huoooo.... jalur yanng terjal sudah terlewati. Yeay.. 200 meter lagi dong menuju puncak. Kembali bersemangat karena melihat 2 anak kecil yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar diajak mendaki oleh kedua orang tuanya. 

Akhirnya sampai juga di puncak kentheng songo. Alhamdulillah semua terbayarkan sudah dengan melihat keindahan alam. Tak henti-hentinya mengucap syukur dalam hati pada Allah. Setelah dari puncak kentheng songo, kami berlanjut menuju puncak trianggulasi. Wow... terlihat Gunung Merapi, Sindoro, Sumbing dan Lawu. Tidak melewatkan untuk mengabadikan momen indah itu dalam beberapa foto.


Saat turun menuju sabana I, yang ada berasa main perosotan yang ada di TK. Ketimbang jatuh kalau harus berjalan. Cari aman aja deh. Hehehe. Dari pos II sampai base camp, kami bertiga adu sprint gitu. Sampe ngga nyadar itu jempol kaki cenat-cenut. Haha. eh, kenapa cuma bertiga? Karena teman-teman yang lain sudah turun duluan untuk mengejar keberangkatan kereta sore hari. alhamdulillah kita semua turun dengan selamat dari ketinggian 3145 mpdl. Badan dan kaki baru berasa linu dan pegel pas nyampe base camp. Aduuuhhhhh... sampe saya susah untuk jongkok saking linunya. Pulang-pergi dijemput sama mobil patroli. Hehe..


Segitu dulu cerita liburan kali ini. berlanjut di kisah pendakian berikutnya ya? Haha.. gaya pisanlah *tengok kaki ... sempet-sempetnya kepikiran kalau dilamar di atas gunung. Huooooooo *just kidding guys

Caps Guys!!!! Merbabu.... #Selow

7 comments:

  1. Wiiiw, kereen, wanita gagah perkakas pada bisa mendaki Merbabu, saya malah belum pernah, hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. hatur nuhun kang. ini sekalian ngisi liburan dan hadiah kelulusan SMP untuk adik sepupu :). hayu atuh coba mendaki Merbabu.

      Delete
  2. Duh pengen deh ngrasain mendaki gunung hihihi kayanya seru :D
    Hello Mbak Titin salam kenal yah, saya mau melemparkan tongkat estafet tentang The Liebster Award ke drimu, jika berkenan monggo diintip yaa :)
    http://catatandewisri.blogspot.com/2014/05/the-liebster-award.html

    ReplyDelete
    Replies
    1. hayu atuh mba coba mendaki gunung juga. ini pengalaman pertama lho. hehe. iya, nanti saya mampir ke blog mba.. hatur nuhun sudah mampir :D

      Delete
  3. Replies
    1. yuhuuu.... sok aja weh kalo mau ikutan mah :)

      Delete