sing a song together :
Terima Kasih Guruku - AFI Junior
Terima Kasih Guruku - AFI Junior
Pagiku cerahku
matahari bersinar…
ku gendong tas merahku
matahari bersinar…
ku gendong tas merahku
di pundak…
Slamat pagi semua
ku nantikan dirimu
di depan kelasku
ku nantikan dirimu
di depan kelasku
menantikan kami..
Guruku tersayang
guru tercinta
tanpamu apa jadinya aku…
guru tercinta
tanpamu apa jadinya aku…
Tak bisa baca tulis
mengerti banyak hal..
guruku terima kasihku…
mengerti banyak hal..
guruku terima kasihku…
Nakalnya diriku kadang buatmu marah…
namun segala maaf kau berikan..
reff::
Guruku tersayang …
guru tercinta tanpamu apa jadinya aku…
tak bisa baca tulis mengerti banyak hal…
guruku terima kasihku…
Guruku tersayang …
guru tercinta tanpamu apa jadinya aku…
tak bisa baca tulis mengerti banyak hal…
guruku terima kasihku…
60 hari tak
terasa sudah saya lalui mengemban tugas mengajar pada program pengalaman
latihan atau PPL. Selama PPL saya bersama keenam rekan guru kece yang lain
diberi amanah untuk mengajar secara berotasi dan menetap kelas. Tidak semua
kelas yang digunakan untuk praktik mengajar, tapi mulai dari kelas 2 sampai
kelas 5 saja.
Selama mengajar di kelas rotasi, saya
merasakan untuk mengajar dari kelas 2 sampai kelas 5. Sistemnyapun di kocok. Supaya
semua mahasiswa yang sedang praktik mengajar memiliki pengalaman di setiap
kelasnya. Karena setelah di kelas rotasi juga akan berada di kelas menetap. Pengalaman
pertama untuk mengajar langsung di kelas 2. Tidak semua orang mau ditempatkan
disana. Saya menerimanya sebagai tantangan yang baru. Hehe
Kalau mendengar kelas 2, pasti pikiran
pertama mereka anak-anaknya susah diatur, berisik, masih pakai kapur, RPP juga
tematik, dsb. Awalnya juga saya berpikiran seperti itu, tapi, setelah dijalani
semuanya menjadi lebih menyenangkan. Susah diatur? Berisik? Banyak yang nangis?
Itu wajar. Mereka memang masih pada tahap operasional kongkrit yang masih suka
bermain. Dalam pembelajarannyapun tidak seperti yang ada di kelas tinggi. Jadi
sebisa mungkin kita memasuki dunianya mereka dan membawanya ke dalam dunia kita
*Quantum Learning. Bermain bisa digunakan selama pembelajaran. tanpa mereka
sadari, bahwa mereka telah menerima pembelajaran. :)
Setelah berotasi selama 4 minggu, tiba
saatnya pengumuman di kelas menetap. Iya, saya kembali di tempatkan di dunia
kapur. Ada hikmah di balik semua ini. Seperti artikel saya yang sebelumnya Monde De La Chaux :'),
ketika harus menjelaskan suatu materi dan menulisnya di papan tulis yang masih
berkapur itu awalnya sulit. Sempat terbatuk-batuk juga. Efeknya luarbiasa..
suara serak, batuk-batuk sampe influenza. Haha.. itu efek penyerta saja. Beberapa
minggu berkelana disana banyak memberikan kesan dan pengalaman berharga bagi
saya sendiri.
Siswa kelas 2 jauh lebih aktif dan mudah
diatur. Tak jarang senyuman bertaburan dimana-mana. Mendongeng dan bercerita
itu begitu menyenangkan. Apalagi saya juga suka bercerita #ehh. Lucunya tuh pas
awal ngajar, sampe 3 orang menangis untuk mencari perhatian gurunya. Hehe
Kalian itu lucu, ngegemesin, dan bikin
kangen :D. Selepas PPL ini, saya merindukan masa-masa itu. Sudah saatnya saya
mengucapkan selamat tinggal untuk sementara waktu pada dunia kapur dan saya
akan kembali lagi setelah lulus kuliah beberapa bulan lagi.. Amin.
Bye..bye Chalk zone :’)
foto bersama siswa kelas 2
Guru-guru PPL yang kece :D
Cahya Krismayana, Fitri Meidawati, Titin Komalasari, Tias Tresna Pertiwi, Rini Wahyuni, Wina Suci J dan Iqbal Supriatna
No comments:
Post a Comment