Kamu sangat berarti, istimewa di hati
Slamanya rasa ini
Jika tua nanti kita t’lah hidup masing-masing
Ingatlah hari ini
Ketika kesepian menyerang diriku
Gak enak badan resah tak menentu
Ku tahu satu cara sembuhkan diriku
Ingat teman-temanku
Ingatlah Hari Ini – Project Pop
Juli
1997 merupakan awal kita mamasuki dunia sekolah dasar. Yeah.. kita bukan
kanak-kanak lagi yang sekedar bermain jungkat-jungkit ataupun perosotan yang
ada di halaman Taman Kanak-kanak dulu. Seragam putih merah, mengenakan dasi dan
bersepatu hitam. Mungkin seperti itu gambaran kita dulu saat hari pertama duduk
di Sekolah Dasar (SD). Ada yang masih ingat siapa teman sebangku waktu di SD
dulu?? Coba di ingat kembali, siapa tahu dia memberikan kesan tersendiri?? Hihi
Kebersamaan
bersama teman-teman yang paing lama itu saat kita berada di SD. Masih tanya
juga alasannya?? Lha sudah jelas toh, kita terus bersama dari kelas 1 sampai
kelas 6. Sudah pasti memiliki kesan yang tak akan terlupakan. Mungkin ada yang
selalu di antar dan di jemput oleh ayah, ibu, kakak atau bahkan bibi setiap
harinya. Atau mungkin ada yang selalu ditunggui oleh orang tuanya?? Hehe. Wajarlah
namanya juga anak kelas 1, masih perlihan dari masa kanak-kanaknya.
Saya
sendiri memang jarang di antar ataupun di jemput oleh orang tua bahkan harus
ditunggui sampai sekolah selesai. Kesibukkan orang tua jug yang membuat saya
harus mulai mandiri. Di kelas 1 inilah saya memulai untuk bersosialisasi dengan
teman-teman baru, walaupun beberapa diantaranya adalah teman sewaktu di TK.seperti
biasa, di hari pertama masuk sekolah pasti ada perkenalan, mulai dari guru kelas
serta teman-teman yang lain. Guru yang mengajar di kelas 1 kebetulan adalah
tetangga saya sendiri, yaitu Ibu Eni. Beliau yang mengajari kita membaca,
menulis dan berhitung. Tanpa beliau, kita mungkin tidak akan seperti saat ini. Jangan
disangka kalau menjadi guru itu mudah, sebenarnya sulit lho. Beliau tidak hanya
mengajar saja, tetapi juga mendidik. Berkat beliau juga, saya diingatkan akan
cita-cita sewaktu saya berada di kelas 1, yaitu menjadi sorang guru yang kelak
akan menggantikan beliau mengajar. Saya memang tidak mengingatnya, namun beliau
masih ingat ucapan saya saat itu.
Untuk
bersosialisasi dengan teman yang baru tidak begitu sulit bagi saya. Karena saya
suka dengan sesuatu yang baru. Hehe. Teman pertama saya adalah Nindy Fahrida
Febyani. Dia merupakan teman sebangku saya. Sempat berganti-ganti juga teman
sebangkunya. Setiap kenaikan kelas, biasanya berganti teman sebangku. Mencari suasana
baru. Hehe. Di kelas 2, guru yang mengajar kita adalah Ibu Emi. Beliau guru
yang cantik, sampai sekarang juga masih seperti itu dan beliau juga tegas. Adakah
yang masih ingat dengan guru kelas 3 dan kelas 4 kita?? Semoga saja teman-teman
masih mengingatnya J.
Beliau adalah Ibu Sri. Selama 2 tahun menjadi guru kelas kita. Siapa sih yang
ngga takut sama beliau? Ada yang tidak piket saja langsung di denda, ada yang
mengobrol langsung di catat. Masih ingatkah??
Di
kelas 4 ini, kita banyak kedatangan murid-murid baru. Ayo siapa saja mereka?? Semoga
ingatan saya masih bagus untuk mendeskripsikan mereka. Hehe. Pertama adalah
Putri Wulandari, dia murid pindahan asal Palembang. Awalnya dia memang pemalu
lho. Kedua adalah Jefry, murid pindahan asal Bengkulu. Dan yang ketiga adalah
Ferdinan, saya lupa dia pindahan dari mana. Seingat saya, dia masih keturunan
dari suku Batak, Medan. Kedatangan mereka membuat suasana kelas kita semakin
beragam. Tidak hanya orang-orang pribumi saja (Re: Bandung/Sunda) melainkan
beragam suku dan agama ada di kelas kita. Kita sudah terbiasa dengan
keberagaman dan toleransi.
Dari
tadi ketua kelasnya belum diperkenalkan ya?? Untuk yang itu saya sedikit lupa. Sebentar
saya mengingatnya, kalau tidak salah itu, Ilham Syahdan yang menjadi ketua
kelasnya.. oh, iya ada yang saya lupakan. Ada dua orang teman baru lagi yang
bergabung bersama kita. Waktu di kelas 4 atau kelas 5 ya? Mereka adalah
Cintalis Sharfina A dan M. Taufan. Saya bersama teman-teman juga pernah
mengikuti lomba Pramuka di SDN Karang Pawulang. Itu merupakan lomba pertama
bagi kita. Hasilnya? Alhamdulillah menjadi juara terfavorit. Seingat saya sih
itu.. hehe. *maklum udah lama ya? :)
Tak
lama setelah itu, kita juga mengikuti beberapa perlombaan pengibaran bendera
di SMPN 7 Bandung dan juga di SMAN 8 Bandung. Juara yang tidak di sangka adalah
saat perlombaan pengibaran bendera di SMAN 8 Bandung. Kita berhasil menjadi
juara 1 pengibaran bendera tingkat SD se-Kota Bandung.. semua bersorak-sorai
dan menangis haru. Karena usaha yang kita lakukan setiap harinya membuahkan
hasil yang maksimal. Kbersamaan itu menjadikan kita semakin dekat seperti
saudara.
Tiba
saatnya di akhir masa belajar kita di SD, tahun 2003. Itu merupakan awal
perpisahan kita. Semuanya sibuk mencari dan memilih tempat untuk melanjutkan
sekolah. Begitupun dengan saya. Pilihan pertama memang akan melanjutkan
sekolah di Bandung, tapi semuanya hanya angan saja. Karena saya melanjutkan
sekolah di kota kelahiran saya, Purwokerto. Semua teman-teman merasa sedih
karena akan berpisah dengan saya. Kebersamaan selama enam tahun sudah membekas
dalam ingatan mereka semua. Saat sedang sibuk mempersiapkan perpisahan di
sekolah, saya harus meninggalkan teman-teman di Bandung. Tangis itu pecah
mengiringi keberangkatan saya menuju kota Purwokerto.
Komunikasi
tidak putus begitu saja. Kita masih sering berkirim surat. Itu merupakan
pengobat rasa rindu. Setiap bulannya atau bahkan 6 bulan saya mendapatkan surat
dari Bandung. Hana Nurhanifah dan Nindy F. F yang sering berkirim surat. Hehe. Masih
saya simpan surat-surat itu. Tidak hanya surat saja, foto-foto sewaktu SD
ataupun foto mereka bersama teman barunya juga di kirimkan. Setiap libur juga
saya menyempatkan untuk berlibur di kota kembang sekedar melepas rindu. Namun kini saya sudah kembali ke kota kembang untuk melanjutkan kuliah disini.
Enam
tahun bersama dan enam tahun juga kita berpisah. Saat di tahun ketujuh barulah
kita bertemu. Itu merupakan pertemuan pertama saat pernikahan salah satu teman
kita, Isma Suryani P. Semuanya berubah.. hoho *jelas dong, masa mau kecil terus
sih?? Hihi. Pertemuan itu cukup singkat. Tapi mengobati rasa rindu lama tak
bertemu. Di tahun beikutnya kita berkumpul kembali untuk buka bersama. Nah,
yang tak disangka itu tanggalnya bertepatan sekali dengan hari ulang tahun
saya. Berasa istimewa. Secara dapat berkumpul kembali dengan teman-teman semasa
SD dulu. Beberapa diantara mereka ada yang sudah bekerja, kuliah dan juga ada
yang sudah menikah..
Semoga
kebersamaan kita akan tetap seperti dulu. Meskipun jarang bertemu karena
kesibukkan masing-masing, namun tetap berkomunikasi. Kenangan indah itu akan
selalu tersimpan dan tak akan terlupakan. Forever friend :D
“Tujuh tahun berpisah dan 2,5 jam bertemu”
Hana Nurhanifah, Sinta Mustika, Detti Santi J, Nindy
Fahrida F, Titin Sri K, Ira Widiawati, Tina A, Putri Wulandari, Riza W, Cintalis
Sharfina A, Ernawati, Milawati, Isma Suryani P, Resti R, Wendi H, Ilham Syahdan, Andre F,
Rahmat Hidayat, Yadi A, Ridwan Nugraha, Erik S, Angga Septian, M. Ihsan, Dedi, dkk
No comments:
Post a Comment