Tuesday 28 January 2014

Muda dan Sukses Sejak di Bangku Kuliah



Beberapa waktu yang lalu saya melakukan perbincangan bersama salah satu teman kuliah saya di UPI Kampus Cibiru melalui pesan singkat, Sandi Rahmatulloh. Sandi Rahmatulloh anak pertama dari tiga bersaudara, dan semuanya laki-laki, beliau terlahir dari keluarga sederhana tapi berkecukupan. Lelaki kelahiran Ciamis, 07 September 1990 perjalanannya panjang ketika akhirnya beliau memulai bisnis laundry, dan tetap akan mengembangkan usaha yang sudah sukses sejak di bangku kuliah. Berikut petikan perbincangan yang saya lakukan bersama Kang Sandi Rahmatulloh.

Sejak kapan mulai tertarik bisnis?
Saya mulai tertarik bisnis sejak SD, saya hanya tahu dan senang ketika mendapatkan uang dan labanya dihabiskan olehnya. Ketika SD saya pernah berjualan permen, macaroni yang dijual Rp. 500, kemudian kertas loose leaf kecil. Semuanya itu dilakukan atas dasar kesenangan. Menginjak SMP saya tidak berbisnis apapun, hanya mempromosikan cireng goreng buatan teman, tetapi dari promo itu, ternyata cirengnya laku dan saya mendapat sedikit keuntungan dari promo itu. Menginjak SMA, saya diajak teman untuk berjualan donat di kelas, atas dasar suka saya melakukanya dengan senang hati dan mendapat keuntungan dari penjualan donat. Kadang teman yang lain bertanya, “kenapa kamu mau berjualan seperti itu?” Padahal kamu orang biasa, orang lain mungkin berfikiran merasa rendah atau kurang kerjaan ketika melakukan pekerjaan itu, tapi saya merasa senang melakukannya, hingga akhirnya saya memasuki dunia perkuliahan, dan ternyata sedikit berbeda dengan dunia SMA.
Ketika kuliah saya tertarik melihat peluang yang ada, mulai mencoba dengan menjadi jual pulsa, perantara pembuat spanduk, pin, kaos sablon, plakat, tour dan travel, jual camilan, dan pernah ingin mendirikan sebuah event organizer tetapi belum kesampaian.

Selama kuliah aktif di organisasi apa saja?
Selama di bangku kuliah, saya aktif mengikuti organisasi dari tingkat pertama sampai tingkat akhir. Di mulai dari menjadi Sekretaris Umum KOPMA UPI Cibiru periode 2009, Wakil Ketua Majelis Permusywaratan Mahasiswa periode 2009, Ketua Koperasi Mahasiswa Periode 2010-2011, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Peridode 2012, dan menjadi Anggota di PIKR Kab. Bandung sampai sekarang. 

Sejak kapan merintis bisnis SR Laundy? Kenapa memilih bisnis laundry daripada bisnis yang lainnya?
Merintis bisnis SR Laundry sebenarnya dimulai saat semester VII, saat itu sedang ramai-ramainya business plan, mulai dari PMW, PKM, dan banyak lagi, mencoba peruntungan, ternyata PMW tidak lolos, PKM hanya sampai seleksi ke dua, tetapi karena berkecimpung di KOPMA, saya mendapatkan link dan ada kompetisi untuk mirausaha muda baru yang diadakan oleh Bank Indonesia Wilayah VI Bandung. Singkat cerita saya mengikuti seleksi, dengan pesaing yang lumayan banyak, seleksi diadakan dua hari, kick off pertama dan kedua. Seminggu kemudian ketika kick off kedua, ternyata saya lolos menjadi 30 orang peserta yang akan dibina oleh BI. Satu minggu kemudian kami mengikuti pelatihan, pelatihan ini diselenggarakan selama satu bulan penuh. Di hari pertama dari 30 orang itu sangat disayangkan menjadi 20 orang, karena mereka telat datang. Kami sadari disana waktu sangat berharga, kami harus kehilangan 10 orang teman kami, selama pelatihan menyenagkan, tetapi juga menguras fikiran, tetapi pelatihnya luar biasa karena di datangkan dari instansi yang terkenal, yaitu dari GIZ kerjasama Indonesia dan Jerman dengan metode dari Cefe International. Selama sebulan itu kami mengikuti pelatihan kami harus kehilangan dua orang terman lagi, karena mereka hanya telat 2 menit saja masuk ruangan. Kami memiliki komitmen dari awal, mengikuti peraturan yang telah di buat, sehingga walaupun telat 2 menit tetap harus gugur, sampai akhir pelatihan kami hanya tersisa 16 orang yang masih bertahan, dan ini dia yang saat dinantikan, kami mendpatakan bantuan modal, saat itu saya rasakan cukup besar modal yang saya dapatkan, selain itu yang paling berharga ada ilmu yang di berikan dan kami akan di bina selama 3 tahun kedepan, sehingga bagi pengusaha yang dari 0 (nol), tidak khawatir untuk mewujudkan ide bisnis dan mengepakan sayapnya.


Modal awal berasal dari tabungan pribadi atau ada pihak lain yang membantu?
Modal awal yang saya dapatkan itu berasal dari BI Rp 15.000.000,00 angka yang lumayan besar bagi saya, tetapi ketika akan merealisasikan ternyata masih terhambat yang harusnya target Desember 2012 saya dapat membuka usaha laundry dan baru terealisasi pada tanggal 10 Maret 2013. Dengan tambahan modal dari orang tua sebesar Rp 15.000.000,00 jadi saya memulai bisnis ini dengan modal Rp 30.000.000,00.

Apakah saat merintis bisnis tidak mengganggu aktivitas kuliah?
Saat merintis bisnis apakah mengganggu kuliah? Sebetulnya itu kembali pada diri sendiri, ketika pelatihan saya tidak masuk kuliah beberapa kali, karena memang memiliki komitmen di awal pelatihan sehingga harus mengorbankan perkuliahan. Sedikit mengganggu perkuliahan tentunya, dan teman-teman yang lain pun merasakan hal yang sama. Saya yakin ini jalan yang saya pilih dan di sinilah resiko yang harus saya ambil. Ketika teman-teman seangkatan saya lulus bulan Agustus 2013, saya hanya bisa mendoakan mereka, begitupun bulan Desember, saya kemungkinan ingin dan akan wisuda bulan April 2014, tapi jika Allah berkehendak lain Insya Allah Agustus yang akan datang. Tetapi sebetulnya bukan sepenuhnya karena usaha yang saya rintis tapi lebih pada rasa malas yang ada dalam diri. So, buat kita semua kalahkan rasa malas karena akan membuat kita semakin jauh tertinggal dari yang lainnya.

Adakah pesan bagi rekan-rekan yang akan memulai bisnis ataupun yang sudah memulai usahanya?
Pesan untuk rekan-rekan yang akan memulai bisnis dan sudah memulainya, mulailah bisnis dari apa yang teman-teman sukai, karena segala sesuatunya akan lebih mudah dari apa yang kita sukai. Kemudian berbisnis jarang sekali ada yang instan, nikmatilah prosesnya, ketika terjatuh bangun lagi, ketika terjatuh lagi bangun lagi, begitu seterusnya, karena bisnis memerlukan kemauan dan tekad yang kuat, kemudian action. Apa yang ada inginkan, jangan hanya ada dalam lamunan. tapi dasar dari semua bisnis yang kita lakukan berbisnislah dengan yang halal, berkah, bermanfaat bagi orang lain, menjaga lingkungan,  menguntungkan, dan mampu menyerap tenaga kerja yang banyak.
Demikian perbincangan singkat saya dengan Kang Sandi Rahmatulloh, semoga menjadi inspirasi bagi rekan-rekan semua yang kini sedang merintis bisnis ataupun sudah mulai berbisnis. Bila kita tekun terhadap apa yang kita sukai pasti hasilnya akan memuaskan. Muda dan sukses sejak di bangku kuliah memang tidak mudah. Diperlukan suatu pengorbanan untuk mencapai semua itu. Terima kasih sudah menyimaknya. Sampai jumpa ^-^

“Kuliah di jurusan pendidikan tidak menjamin akan menjadi seorang guru. Tidak menutup kemungkinan untuk bergerak di bidang yang lain. Hal itu di bina dan di tempa melalui pengalaman berorganisasi.”
~Pesan salah satu dosen ketika audiensi pada tanggal 7 Oktober 2011

4 comments:

  1. Terima kasih teh titin, semoga kita bisa mengembangkan apa yang kita sukai, dan mewujudkan apa yang kita inginkan, dengan berdoa dan berikhtiar,, insyalloh ada jalan..

    ReplyDelete
  2. amin. amin. terima kasih kang sudah berbagi kisah suksesnya. di tunggu perkembangan bisnis berikutnya :D

    ReplyDelete
  3. Replies
    1. yupz. salah satu sosok inspiratif supaya bisa mandiri dan sukses di usia muda :)

      Delete