Angsana
Keling merupakan sebuah negeri yang damai dan begitu asri dengan hamparan sawah
hijau yang menyejukkan mata serta banyaknya pepohonan rindang sepanjang negeri.
Kerajaan Angsana Keling di pimpin oleh seorang Raja yang bijaksana, bernama
Raden Arya Hanandita. Raden Arya memiliki seorang putra yang gagah dan
pemberani. Sejak Raden Arya meninggal dunia beberapa tahun silam, Pangeran
Haryo Wicaksono ditemani oleh sorang emban dan beberapa abdi dalem untuk
mengawalnya.
Seperti biasanya Pangeran Haryo pergi
keluar istana untuk melakukan kegiatannya berburu rusa di hutan. Pengawalan
begitu ketat diberlakukan oleh Patih Anom dengan membawa beberapa abdi dalem
serta dayang-dayang. Pangeran Haryo mulai merasa tidak nyaman karena pengawalan
yang begitu ketatnya. Hingga suatu hari pangeran Haryo melarikan diri dari
istana dengan mengelabui abdi dalem. Dia hanya membawa perbekalan seadanya dan
berjalan menuju negeri tetangga, Rasamala. Di sana tidak ada yang banyak
mengetahui tentang dirinya.
Ketika berjalan menyusuri negeri
Rasamala, Pangeran Haryo tak sengaja menabrak seorang perempuan yang sedang
membawa barang belanjaan. Pangeran Haryo terpana akan paras ayu perempuan
tersebut dan segera membantu merapikan kembali barang belanjaannya. Setelah
mengucapkan terima kasih, perempuan itu bergegas untuk kembali pulang dan
menghilang dari lalu lalang orang di pasar. Pangeran Haryo sungguh penasaran
dengan perempuan itu dan memilih untuk tinggal
beberapa hari di sini sampai bertemu dengan perempuan yang telah
membuatnya terpana akan parasnya yang ayu.
Selama beberapa hari tinggal di
Rasamala, Pangeran Haryo tak kunjung jua bertemu dengan perempuan yang
ditemuinya tempo hari. akhirnya dia memutuskan untuk kembali ke Angsana Keling.
Karena dia tahu pasti para abdi dalem dan dayang-dayang sudah cemas
mencari-carinya di istana. Dia kembali menyusun rencana untuk mencari perempuan
itu di kemudian hari.
Rencana Pangeran Haryo untuk mencari
tahu siapa sosok perempuan yang ditemuinya tempo hari ternyata telah diketahui
oleh Patih Anom. Beliau mulai meningkatkan pengawalan terhadap Pangeran Haryo.
Setiap gerak-gerik Pangeran selalu di pantaunya melalui abdi dalem beserta
dayang-dayang yang berada di dekat Pangeran.
Beberapa bulan kemudian Pangeran
Haryo mendapat undangan pesta dari Kerajaan Rasamaya. Pangeran pergi dengan
pengawalan ketat dan membuatnya begitu risih dan terlihat ketidaknyamanannya.
Di dalam ruangan pesta, pangeran bertemu dengan beberapa perempuan dan melihat
seorang perempuan yang pernah ditemuinya dulu. Dia mulai berjalan mendekatinya
dan segera berkenalan dengannya. Usai perkenalan, Pangeran Haryo baru
mengetahui kalau perempuan yang ditemuinya dulu adalah seorang putri dari
Kerajaan Rasamaya manakala Patih Panangsang memperkenalkan putri-putri dari
Raden Indra Kesuma. Salah satunya adalah permpuan yang ditemuinya itu, Raden
Ayu Pinasti.
Pangeran Haryo mengutarakan niatnya
untuk meminang sang putri kepada biyung emban. Namun Patih Anom tidak
menyetujuinya karena Raden Ayu Pinasti sudah di jodohkan dengan Pangeran Hayom
Wijaya. Pangeran Haryo tetap bersikukuh untuk meminang Raden Ayu Pinasti dan
melakukan pertemuan secara diam-diam tanpa sepengetahuan abdi dalem yang
mengawalnya. Raden Ayu Pinasti sudah menolak lamaran yang diajukkan Pangeran
Hayom beberapa waktu lalu.
Pengawalan ketat yang diberikan oleh
Patih Anom terhadapnya tidak menggetarkan langkahnya untuk meminang Sang Putri. Suatu hari Pangeran Haryo kembali
melarikan diri dari istana untuk meminang Sang Putri pada Raden Indra Kesuma.
Pinangan telah diterima dan persiapan pernikahan segera dilakukan. Karena
cintanya yang begitu kuat terhadap Raden Ayu Pinasti telah meruntuhkan
pengawalan ketat para abdi dalem. Patih Anom tak dapat berbuat apa-apa lagi.
Kini Pangeran Haryo hidup bahagia bersama Raden Ayu Pinasti di Kerajaan Angsana
Keling.
No comments:
Post a Comment