Thursday 29 August 2013

Teman atau Kekasih | Tamat



Di ruang makan mereka duduk bertiga. Rasa canggung sempat terlihat pada gerak tubuh Noumira. Tapi dia mencoba tersenyum untuk mencairkan suasana yang begitu tegang. Dia berani untuk memulai pembicaraan.
            “Lama juga ya kita ngga ketemu?” tanya Noumira pada Damar.
            “Iya. Terakhir kali aku melihatmu saat porak 2 tahun lalu. Maaf aku tidak memberitahukan kepindahanmu sebelumnya” jawab Damar.
            “Pantas saja aku tidak pernah melihatmu lagi” sambung Tora.
            “Hehe... semua terjadi secara mendadak” ungkap Damar sambil tertawa.
            “Ayo di makan. Itu masakan buatan mami. Enak lho!” kata Noumira dengan bangga.
            “Masakan kamu mana?” tanya Damar.
            “Masih belajar masak. Nanti yang ada kalian sakit perut lagi nyicipin masakan aku? Hehe” jawab Noumira sambil tersenyum.
            Setelah mereka makan, Noumira mengajak Damar ke taman belakang. Mereka berdua mengobrol hingga melupakan Tora. Dia sempat cemburu juga. Dia memainkan piano dengan lagu-lagu yang melankolis. Sama seperti yang sedang dirasakan oleh Noumira. Dan suasanapun begitu mendukung.
            “Mar, kita ke belakang. Ada yang ingin aku sampaikan” ucap Noumira.
            “Baiklah.”
            “Aku senang dapat bertemu kembali denganmu. Jujur, aku sempat kaget begitu membaca e-mail darimu beberapa waktu lalu. Aku sempat memiliki perasaan kagum terhadapmu beberapa tahun lalu. Ceritapun akan berbeda bila dulu kamu mengatakannya kepadaku. Sekarang aku sudah bersama Tora. Aku mohon kamu mengerti. Seperti yang aku katakan sebelumnya kalau aku menghargai perasaanmu terhadapku” papar Noumira.
            “Iya aku tahu ra. Maafkan aku juga sebelumnya. Aku pindah sekolah secara mendadak dan tidak mau membuatmu bersedih karena kepergianku.”
            “Asal kamu tahu mar, teman sekelasku selalu menanyakan kabarmu. Kamu masih ingat Leony?” tanya Noumira.
            “Leony Raydani. Oh iya. Aku ingat Ra. Sekarang Leony kuliah dimana?” tanya Damar.
            “Dia kuliah di Bandung juga. Tapi beda kampus sama kita. Nanti deh aku kasih nomor kontaknya. Sudah terbayangkan bagaimana reaksi wajahnya saat kamu meneleponnya nanti.”
            “Kamu cemburu ya?” tanya Damar.
            “Kalian ngobrol apa sih? Sepertinya seru deh topiknya? Sampai kalian lupa sama aku” kata Tora.
            “Maaf, aku lupa ngga ngajak kamu” ucap Noumira.
            “Serius banget sih? Ngobrolin apa sayang?” tanya Tora.
“Mar, aku ngga cemburu lagi ko. Justru aku telah memutuskan untuk tetap bersama Tora. Walaupun aku tahu kamu sayang sama aku. Tapi bagiku, kamu adalah teman yang selalu ada untukku. Jujur aku kaget begitu kamu mengatakan bahwa kamu sayang sama aku. Itu sudah sangat terlambat.” papar Noumira
“Aku sudah tahu kalau kamu suka sama Noumira. Kenapa kamu ngga mengatakannya sejak dulu? Sekarang dia sudah bersamaku” kata Tora sambil menepuk pundak Damar.
            “Karena aku melihat kalian berdua begitu mesra saat porak berlangsung. Jadi aku mengurungkan niat untuk mengatakan itu padamu” jelas Damar.
            “Kenapa kamu tidak bertanya sama aku. Biasanya juga tanya kalau ada hal-hal yang aneh. Tapi aku senang bisa bertemu kamu kembali. Aku mohon kamu simpan rasa sayang itu sebagai seorang sahabat” ungkap Noumira.
            “Baiklah. Aku menghargai keputusan kamu. Aku akan menjaga kamu selama Tora tidak disini.”
            “Terima kasih mar. Kasih tahu aku ya kalau princess ku berbuat yang aneh-aneh” kata Tora.
            “Ok. Ra, udah malem juga, aku pamit pulang ya? Sampai ketemu di kampus.”
            “Iya. Sampai ketemu di kampus” kata Noumira yang tersenyum sambil melambaikan tangannya.
            Tak ada lagi perasaan bimbang di hatiku. Aku bersama Tora menjalani hubungan jarak jauh, kata orang sih long distance relationship, disingkat LDR. Setiap liburan tiba, kita sering bertemu. Kadang di Bandung, kadang juga di Depok. Damar menepati janjinya pada Tora untuk menjagaku. Dia tak henti-hentinya mengingatkan aku saat penyakit lupa menyerang. Dan sekarang, Damar telah memiliki seorang pendamping. Dia teman seangkatan namun berbeda jurusan, dia bernama Maurine S Wijaya. Dia tidak merasa cemburu dengan kedekatanku bersama Damar. Karena dia tahu kalau kita berdua sudah bersahabat sejak lama.


Qoute :
“Kebesaran hati adalah tanda bijaksana”


Back song : Soulmate – Kahitna.

No comments:

Post a Comment