Friday, 19 December 2014

Jalan Su Setengah Mati

Kamis, 4 Desember 2014 saya bersama ibu Suci dan Ibu Ria hendak menuju kota Kupang dari Siumolo. Perjalanan hari itu dalam kondisi hujan yang membuat jalanan becek dan berlumpur. Tak lama setelah kami naik bis, supir menyurh penumpang laki-laki untuk turun. Bis dan truk juga sudah berjajar menunggu antrian untuk melewati bukit kifenu. Ada truk yang tidak bisa nanjak karena jalan licin. Saya dan ibu Suci tetap duduk di dalam bis. Meski tahu segala resiko yang akan terjadi nantinya. Ibu Ria memilih turun dari bis. 

Supir bis menyuruh konjak (kondektur) naik ke bukit menaburi kulit padi dan membawa ganjal besi. Ketika sudah siap, supir segera menyalakan mesin bis dan melaju dengan gas cukup kencang supaya dapat melewati bukit tersebut. Dalam hati saya tak henti-hentinya untuk berdoa memohon keselamatan pada Allah. Karena di bukit ini sudah ada korban sebelumnya. Bukit ini juga yang sulit dilewati ketika musim hujan tiba seperti sekarang. Di sebelah kiri bukit, anak-anak sekolah dan masyarakat juga ikut melihat peristiwa semacam ini di setiap tahunnya. Alhmdulillah bis dapat melewati bukit dengan lancar.

Sepanjang perjalanan terus diguyur hujan dan membuat jalanan semakin berlumpur. Mendekati kota, hujan mereda. Ketika singgah di rumah makan, sempat bercanda juga denga para konjak yang sudah bekerja keras. Beginilah kondisi jalan yang harus saya lalui ketika musim hujan. Becek dan berlumpur. Jalan su setengah mati lai... saya baru beberapa bulan sudah mengalami hal seperti ini. Sedangkan teman kakak saya yang dinas di kecamatan Amfoang Utara sudah 6 tahun merasakan jalanan seperti itu. Ketika musim kemarau, jalan menjadi penuh debu. Tak heran kalau hujan sudah semakin deras daerah tugas saya akan terisolir. Hanya satu bis saja yang akan beroperasi dengan harga yang sudah berlipat. Untuk menuju kota saja butuh waktu sampai 2 hari menunggu sungai surut.
kondisi jalan di musim kemarau


kondisi jalan musim hujan

Foto bersama salah satu konjak bis
Ini adalah foto kami setelah makan siang di warung makan.


No comments:

Post a Comment