Tuesday 9 April 2013

Bye.. Bye Chalk Zone :’)

sing a song together :
Terima Kasih Guruku - AFI Junior

Pagiku cerahku
matahari bersinar…
ku gendong tas merahku
di pundak…

Slamat pagi semua
ku nantikan dirimu
di depan kelasku 
menantikan kami..

Guruku tersayang
guru tercinta
tanpamu apa jadinya aku…

Tak bisa baca tulis
mengerti banyak hal..
guruku terima kasihku…

Nakalnya diriku kadang buatmu marah…
namun segala maaf kau berikan..

reff::
Guruku tersayang …
guru tercinta tanpamu apa jadinya aku…
tak bisa baca tulis mengerti banyak hal…
guruku terima kasihku…


    60 hari tak terasa sudah saya lalui mengemban tugas mengajar pada program pengalaman latihan atau PPL. Selama PPL saya bersama keenam rekan guru kece yang lain diberi amanah untuk mengajar secara berotasi dan menetap kelas. Tidak semua kelas yang digunakan untuk praktik mengajar, tapi mulai dari kelas 2 sampai kelas 5 saja.
      Selama mengajar di kelas rotasi, saya merasakan untuk mengajar dari kelas 2 sampai kelas 5. Sistemnyapun di kocok. Supaya semua mahasiswa yang sedang praktik mengajar memiliki pengalaman di setiap kelasnya. Karena setelah di kelas rotasi juga akan berada di kelas menetap. Pengalaman pertama untuk mengajar langsung di kelas 2. Tidak semua orang mau ditempatkan disana. Saya menerimanya sebagai tantangan yang baru. Hehe
      Kalau mendengar kelas 2, pasti pikiran pertama mereka anak-anaknya susah diatur, berisik, masih pakai kapur, RPP juga tematik, dsb. Awalnya juga saya berpikiran seperti itu, tapi, setelah dijalani semuanya menjadi lebih menyenangkan. Susah diatur? Berisik? Banyak yang nangis? Itu wajar. Mereka memang masih pada tahap operasional kongkrit yang masih suka bermain. Dalam pembelajarannyapun tidak seperti yang ada di kelas tinggi. Jadi sebisa mungkin kita memasuki dunianya mereka dan membawanya ke dalam dunia kita *Quantum Learning. Bermain bisa digunakan selama pembelajaran. tanpa mereka sadari, bahwa mereka telah menerima pembelajaran. :)
      Setelah berotasi selama 4 minggu, tiba saatnya pengumuman di kelas menetap. Iya, saya kembali di tempatkan di dunia kapur. Ada hikmah di balik semua ini. Seperti artikel saya yang sebelumnya Monde De La Chaux :'), ketika harus menjelaskan suatu materi dan menulisnya di papan tulis yang masih berkapur itu awalnya sulit. Sempat terbatuk-batuk juga. Efeknya luarbiasa.. suara serak, batuk-batuk sampe influenza. Haha.. itu efek penyerta saja. Beberapa minggu berkelana disana banyak memberikan kesan dan pengalaman berharga bagi saya sendiri.
      Siswa kelas 2 jauh lebih aktif dan mudah diatur. Tak jarang senyuman bertaburan dimana-mana. Mendongeng dan bercerita itu begitu menyenangkan. Apalagi saya juga suka bercerita #ehh. Lucunya tuh pas awal ngajar, sampe 3 orang menangis untuk mencari perhatian gurunya. Hehe
      Kalian itu lucu, ngegemesin, dan bikin kangen :D. Selepas PPL ini, saya merindukan masa-masa itu. Sudah saatnya saya mengucapkan selamat tinggal untuk sementara waktu pada dunia kapur dan saya akan kembali lagi setelah lulus kuliah beberapa bulan lagi.. Amin.
      Bye..bye Chalk zone :’)


 foto bersama siswa kelas 2

Guru-guru PPL yang kece :D