Friday 30 April 2021

We're Engaged



Titin lamaran? Sama siapa? Itu pertanyaan-pertanyaan yang terlontar ketika mereka mendengar kabar tentangku. Supaya rasa penasarannya terjawab, aku bagi dikit deh ceritanya. Hehe. Simak yaaa


Tanggal 10 April 2021, I'm officially engagement with Rizqi Tafip Riyadi 🥰

Who is he?
Dia salah satu teman sekolah/teman kuliah dari temenku. Bukan dunia yang sempit. Memang pertemanan aku dan dia yang luas dan terkoneksi satu sama lain.

Kalian berdua kenal di mana? Titin kan lama tinggal di Bandung loh. Sepertinya ngga pernah satu sekolah ya?

Iya, aku sama Rizqi ngga pernah satu sekolah. Alhamdulillah ada orang baik yang memperkenalkan kami berdua.

Alhamdulillah Allah permudah prosesnya. Sejak awal berkenalan sampai lamaran.

Kesannya mendadak, ternyata sudah siap yaa.. Thank untuk keluarga besar yang sudah bantu dan berkenan hadir. Love love love

Kita tidak pernah tahu dari mulut siapa doa itu akan terkabul. Kita tidak pernah tahu melalui siapa kita bertemu dengan calon suami/istri.

Sinyal jodoh sudah Allah hadirkan pada kita, tinggal kita saja sudah siap menerimanya atau belum. Semoga bagi teman-teman yang sedang mencari calon suami/istri, dipermudah jalannya. Aamiin. Jangan lelah kita meminta sama Allah.

Terima kasih sudah membaca sampai akhir. Tunggu cerita berikutnya yaa

Sunday 18 April 2021

Aku dan RKTim

 Sebelum bercerita, aku mau kasih tahu dulu terkait RKTim. RKTim itu salah satu tim jualan di bawah PT Tigaraksa divisi produk edukasi dan keluarga. RKTim sebelumnya bernama Rorompokuring yang berasal dari bahasa Sunda yang berarti rumah saya. Seiring berjalannya waktu, keluarga RKTim bertambah keseluruh Indonesia, bahkan luar negeri. Jadi RKTim memiliki arti Rumah Kita Tim, dengan harapan RKTim ini milik semua keluarganya, bukan milik saya ataupun milik kamu, tapi milik kita.

Tahun 2018, sudah mengenal dengan salah satu produk edukasi dari Tigaraksa yaitu Hafiz Doll. Kebetulan diperkenalkan oleh salah satu adik sepupu yang membelikan itu untuk ponakan. Hafiz Doll ini biasa kita gunakan untuk mendengarkan murotal, lagu-lagu islami dan lagu daerah sama ponakan. Eitss... ngga itu aja loh, ada juga kisah nabi, hadis, dan banyak lagi.

Sejak itu, aku mulai tertarik untuk memiliki produknya melalui arisan di tahun 2019. Beberapa bulan setelah mengikuti arisan, adik sepupu mengajakku untuk bergabung dengan RKTim sebagai reseller. Sekitar Oktober 2019, aku bergabung menjadi reseller Tigaraksa part of RKTim Ndarin. 

Setelah bergabung menjadi reseller, banyak keseruan yang ada dalam grup RKTim. Di sana tidak hanya membahas seputar bisnis aja, ada banyak sharing bermanfaat terkait parenting, kesehatan, copy writing, kuis, menambah relasi juga loh. Pokoknya seru deh. Kalau mau gabung jadi reseller juga, bisa kontak aku di sini.


Alhamdulillah dapat menghadirkan satu per satu buku bacaan untuk anak-anak di rumah. Sejak tahun 2020, aku mulai menyisihkan uang bulanan untuk memiliki buku Cakrawala Pengetahuan Dasar, Widya Wiyata Pertama, dan Muhammad is My Hero. Aku punya rencana untuk menghadirkan buku bacaan berkualitas untuk anak-anakku kelak. Sebelum menikah, aku usahakan untuk memiliki itu dulu. Alhamdulillah tinggal melunasinya aja. Semua terasa ringan karena program arisannya.

Setahun bergabung di RKTim, banyak sekali kejutan ketika kita konsisten untuk sharing-sharing benefit dari produknya. Sampai bisa dapat top omset cluster 3 juta itu alhamdulillah. Bonus komisi juga bisa untuk membayar arisan buku dan membeli beberapa barang yang lainnya.

Temen-temen juga bisa seperti ini, kuncinya optimis, konsisten dan perluas kolam relasi. Jangan mudah baper ketika ada calon customer yang ngga jadi order sama kita.

Rezeki tidak tertukar, tapi sudah tertakar


Tuesday 16 March 2021

Drama PJJ

Pembalajaran jarak jauh meninggalkan banyak drama. Tidak hanya orang tua dan siswa saja yang mengalaminya. Para guru juga ada yang pernah mengalami bahkan lebih sering mengalami. Hehe.

Biasanya drama dimulai saat siswa tak kunjung mengirimkan tugas harian sesuai dengan deadline yang sudah ditentukan sebelumnya. Ketika ditanyakan, pesan itu tak kunjung berbalas. Hanya read saja. Iya, sama seperti pesan-pesanku padanya... cieeee..

Penasaranlah ya kenapa ngga tugas-tugas hariannya terlambat terus. Serba salah ditanya juga tak pernah membalas. Sampai ditelepon berulang kali malah ditolak. Baper ngga, bu? Haha.. Samperin ke rumahnya dong.

Akhirnya home visit, terjawab sudah alasannya. Ternyata gawai yang dia pakai juga digunakan oleh saudaranya. Kuota internet untuk belajar habis dan tidak sepat memberi kabar. Setelah ditelusuri lagi, rumahnya tidak terlalu jauh dari rumah teman lainnya. Malu mungkin mau nunut atau ikut belajar dengan temannya.

Mengatasi anak-anak seperti ini tuh tak terhitung bolak-balik home visit demi kelancaran PJJ. Setidaknya ketika mereka merasa kesulitan atau menghadapi kendala, bisa memberi kabar pada ibu/bapak guru dengan mengirim SMS jika kuota internetnya habis.

Beliau-beliau juga sudah menyiapkan alternatif pengumpulan tugas yang dilakukan secara luring. Hari ini sudah menganggil beberapa siswa ke sekolah untuk menyelesaikan tugas tugas sebelum PTS. Alhamdulillah mereka kooperatif dalam mengerjakan tugas dan sedikit-sedikit juga diberi penjelasan ulang.

Sering menagih tugas bak debt collector juga karena mengingatkan tanggung jawab mereka sebagai pelajar untuk menunaikan kewajibannya dan menerima hak nilai.

Siapapun dapat mengalami kendala saat belajar daring seperti ini. Setidaknya jika ada pemberitahuan sebelumnya, hal-hal tersebut tidak lagi menjadi "drama" dan dapat terselesaikan.

Sebenarnya PJJ itu seperti belajar biasa, hanya saja medianya yang berubah. Mari berdoa bersama-sama untuk mengakhirinya dan kita kembali hidup normal seperti sebelumnya. Aamiin

Sunday 14 March 2021

Ragam Belajar Daring

 
Sudah hampir satu tahun anak-anak belajar jarak jauh secara daring atau pun luring. Begitu juga denganku yang mengajar anak-anak secara daring melalui beberapa platform yang ada. Ketika awal pandemi, alhamdulillah materi tema di kelas 6 sudah diselesaikan sebelum anak-anak PTS II.
 
Aku meminta anak-anak mengunduh aplikasi untuk membaca file pdf. Itu akan bermanfaat bagi mereka di jenjang berikutnya. Aku membuat rangkuman untuk beberapa mata pelajaran yang belum selesai yaitu bahasa Jawa dan Budaya Banyumasan.
 
Tidak berhenti di sana, ada kendala yang dialami oleh mereka. ternyata tidak semua siswa memiliki perangkat android untuk fasilitas belajar. Apa yang dilakukan? Aku menyarankan mereka untuk bergabung dengan teman yang rumahnya berdekatan. Manut-manut dan tidak ada yang merasa keberatan saat temannya ikut belajar. Justru terbantu dan ada temannya.
 
Kelas VI ada ujian akhir semester II, anak yang tidak memiliki gawai harus mengerjakan ujian di rumahku. Kebetulan ruangnya luas. Untuk menampung 4 orang siswa masih bisa ko. Hehehe. Mereka datang seperti jam sekolah biasanya. Pukul 06.45 sudah berada di halaman rumah. Mereka cuci tangan dan kaki sebelum masuk rumah, duduk berjarak 1 meter sesuai tempat yang sudah dipersiapkan. 

Bagi mereka yang memiliki gawai, ujian dilaksanakan di rumah masing-masing dan diawasi oleh orang tua masing-masing. Alhamdulillah berjalan dengan lancar sampai mereka lulus dari sekolah.

Pada ajaran baru, aku masih mengajar di kelas 6. Pembelajaran masih dilakukan melalui WA grup. Awalnya jawaban siswa difoto dan kirim melalui WA japri, lama-lama penuh memori telepon. Akhirnya aku membuat format pengiriman tugas seperti form pemesanan online shop. Jadi mereka ketik langsung di WA. Kecuali yang mengharuskan mereka membuat gambar atau bagan, baru deh difotokan.

Sampai akhirnya ada pelatihan untuk membuat kelas maya melalui platform google classroom. Teman-teman semua sudah tidak asing dengan istilah ini. Anak-anak di kelasku mulai dikenalkan dengan aplikasi ini sejak mereka belajar di Tema 2 sampai sekarang. 

Supaya tidak bosan, sesekali mengajak mereka tatap maya melalui zoom meeting. Itu juga tidak semua siswa dapat mengikuti via zoom. Mengingat kuota juga banyak yang terpakai. Makin ke sini untuk pengumpulan tugas juga mulai aku rubah dengan meminta mereka upload ke kanal youtube.
 

Relate dengan Tema Globalisasi gitu. Meski tinggal di desa, pemikiran juga tidak boleh kuno yaa.. tetap berpikiran maju seperti mereka yang tinggal di kota. Supaya mengikuti perkembangan zaman dan punya skill abad 21. Saya meminta mereka aku minta nge-vlog gitu loh...

Ceritanya segitu dulu aja yaa.. see youuu

Thank loh udah mampir ke blog aku